Serunya Ramadhan di Serambi Mekkah

Serunya Ramadhan di Serambi Mekkah

10 Jun 2016   |   By Innas Hasna   |   3147 Views

Coklatkita.com - Indonesia memiliki kekayaan tradisi dari ujung Sabang sampai Merauke, tidak terkecuali soal tradisi menyambut datangnya bulan Ramadhan, Sobat Coklat. Ada tradisi unik yang dilakukan masyarakat Aceh untuk menyambut bulan Ramadhan, yaitu membeli daging kemudian memasaknya dengan bumbu rempah khas Aceh dan menyantapnya bersama keluarga. Tradisi bernama Meugang ini biasanya dirayakan satu atau dua menjelang bulan suci.

Pasar tradisional di Aceh ramai di saat Meugang

Harga daging yang biasanya melonjak menjelang bulan Ramadhan tidak menjadi masalah bagi masyarakat Aceh, karena terasa ada yang kurang jika tidak membeli dan memakan daging di Hari Meugang ini. Masyarakat yang mampu biasanya membeli banyak daging untuk kemudian disumbangkan ke keluarga yang kurang mampu disekitarnya. Seorang pria pun seolah wajib membelikan daging untuk mertuanya, jika tidak ingin menjadi aib. Bahkan, jika membawa pulang kepala sapi atau kerbau, pria tersebut akan menjadi kebanggaan keluarganya.

Tradisi Ramadhan di Aceh

Adapun tradisi yang dilakukan selama bulan Ramadhan di Serambi Mekkah ini, yaitu kenduri atau syukuran khatam Al-Qur'an dan Nuzulul Qur'an. Kenduri khatam Al-Qur'an biasanya dilakukan di sepuluh hari kedua di bulan Ramadhan atau bersamaan dengan kenduri Nuzulul Qur'an pada tanggal 17 Ramadhan. Pada momen tersebut warga mempersiapkan hidangan berbuka dan memasak kuah beulangong (masakan kari yang dimasak di kuali besar). Sedangkan di sepuluh malam Ramadhan terakhir, selalu dilaksanakan Qiyamul Lail (shalat malam) yang dipusatkan di mesjid-mesjid utama Banda Aceh, yaitu Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Agung Al-Makmur dan Masjid Baitul Musyahadah.

Kuliner Khas Ramadhan

Mie Aceh dan ayam tangkap adalah makanan khas Aceh yang bisa kita nikmati kapanpun. Sedangkan pada bulan Ramadhan, ada beberapa kuliner khasnya yang jarang ditemui di bulan biasa, seperti kanji rumbi, lemang, meuseukat, mie caluk dan lepat Gayo.

Kanji rumbi adalah makanan sejenis bubur ayam yang saat bulan Ramadan dimasak dalam kuali besar dan dibagi-bagikan untuk yang berbuka puasa di masjid. Rasa dan aromanya sangat kuat karena campuran rempah-rempah seperti cengkeh, serai, pala, pandan dan kemangi. Sebagai pelengkap, bisa diberi suwiran ayam atau udang, serta bawang goreng. Sedangkan lemang adalah makanan dari campuran tepung beras dan santan kelapa yang digulung daun pisang lalu dimasak dalam bambu dengan cara dibakar. Biasanya lemang dinikmati dengan tambahan selai, gula merah cari, srikaya atau dengan rendang, telur, dan lauk-pauk lainnya. Ada juga yang menikmatinya dengan durian.

Makanan khas Aceh lainnya adalah meuseukat, yang tekstur dan rasanya seperti dodol. Rasa manisnya berasal dari buah nanas dan warnanya putih karena hanya memakai tepung terigu. Kue ini hanya dihadirkan pada waktu-waktu tertentu, seperti penyambutan tamu, pernikahan dan hari raya besar seperti lebaran. Ada pula mie caluk yang sering disebut sebagai spaghetti Aceh. Panganan ini bisa dinikmati dengan saus kacang atau saus merah yang tidak terlalu kental diatasnya dan kuah sop Aceh yang mendampinginya. Sementara lepat Gayo adalah semacam kue basah yang mirip dengan lepat bugis, namun bentuknya bulat panjang dan digulung oleh daun pisang.

 

Kanji Rumbi yang dimasak di kuali besar

Nah, kalau di daerah kamu ada tradisi apa di bulan Ramadhan, Sobat Coklat?

Diolah dari berbagai sumber. Gambar: foto.metrotvnews.com, wego.co.id, menatapaceh.com

Tags : Puasa , Tradisi Ramadhan , Tradisi Aceh , Kuliner Aceh , Kuliner Khas Ramadhan , Meugang , Beulangong