"NYAKSENI SANTRI DI PAPURI" Harmoni Agama dan Budaya Sejatinya Ceria

18 Apr 2022   |   By Harymau   |   1507 Views

Coklatkita.com - Setelah 2 tahun kebersamaan Ramadhan terasa kurang akan romansa kebersamaan hingga kekeluargaan, akibat dari ragam kebijakan yang berkaitan dengan kesehatan. Tahun ini dengan rasa syukur yang luar biasa dan tetap memperhatikan kesehatan pula, rasa yang hilang perlahan bisa kita bagun ulang dengan tenang karena kita menang.

Semangat tersebut seolah diamini oleh Lesbumi PWNU Jawa Barat dengan terselenggaranya rangkaian kegiatan besar bertajuk “Nyakseni Santri di Papuri”. Acara tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap kesenian dan kebudayaan Pesantren, Sunda hingga Kontemporer dan salah satu bentuk mengapresiasi Bulan Suci Ramadhan dengan sangat bahagia. Diawali dengan futsal fun games saat munggahan yang diikuti oleh para santri, hingga puncak acara terselenggara pada Sabtu (16/04/2022), bertepatan dengan menyambut nuzulul quran.

Dalam acara puncak tersebut, Lesbumi PWNU Jawa Barat yang menjadikan kebudayaan sebagai sebuah tema besar, menghadirkan sholawatan yang diikuti oleh 10 pesantren, penampilan musik keroncong, tarawangsa, dan wayang golek hingga manuskrip atau artefak yang dipamerkan dan berisi bergam kitab, bacaan, hingga koran tempo dulu dari tahun 1918 yang masih terjaga hingga hari ini. Dalam pelaksanaanya, kebersamaan, kekeluargaan dan keceriaan nampak jelas terasa walau sempat diguyur hujan deras yang sejenak menghentikan acara namun tidak dengan romansa kebersamaannya.

Tidak ketinggalan, sebuah program talk show rutin dari PWNU Jawa Barat  bertajuk Guar Budaya, turut hadir sebagai pelengkap dari rangkaian acara “Nyakseni Santri di Papuri” ini. Menurut ketua Lesbumi PWNU Jawa Barat, Dadan Madani, “Guar Budaya hadir dari rasa prihatin bahwa acapkali agama sering “dibenturkan” dengan kebudayaan yang akhirnya muncul kekakuan dalam beragama, harapannya Guar Budaya ini bisa menunjukan bahwa Syi’ar itu bisa lebih renyah, ceria, dan bahagia. ”hal serupa pun disampaikan oleh Soni Sonjaya atau akrab disapa Soni Bebek selaku Host dari program Guar budaya “Budaya dan agama sebetulnya selalu beriringan, bahkan sejatinya jadi harmoni dalam keseharian”

Tags :