Unik, Polisi Mundur Karena Beras Kuning Suku Dayak

Unik, Polisi Mundur Karena Beras Kuning Suku Dayak

15 Oct 2015   |   By Karolina Ketaren   |   3704 Views

Coklatkita.com- Sobat Coklat mungkin sudah tidak asing lagi dengan salah satu suku terkenal di Kalimantan. Ya benar, Suku Dayak. Ada salah satu alat untuk melindungi diri dari salah satu sub suku ini yang konon ditakuti bahkan oleh barikade polisi sekalipun. Benda yang ditakuti itu bernama beras kuning. Bagaimana bisa barisan polisi takut dengan beras kuning tersebut? Berikut Coklat Kita akan sedikit membahasnya buat kamu.

Beras kuning ini berasal dari suku Dayak Ma’anyan atau yang lebih dikenal dengan Suku Dayak Barito Timur. Suku yang mayoritas mendiami daerah Barito Timur ini mempercayai bahwa menebar beras kuning dapat memberikan kekuatan besar bagi suku dayak. Menurut kepercayaan masyarakat dayak, roh-roh leluhur akan mengirimkan kekuatannya jika beras kuning tersebut ditebar ke udara.

Ritual beras kuning

Salah satu kejadian menarik terjadi di tahun 2014. Saat itu Komando Pertahanan Adat Dayak Barito Timur melakukan unjuk rasa di kawasan kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bartim. Alasan dari demontrasi yaitu penolakan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas syarat minimal dari perolehan kursi di DPRD untuk calon bupati. Kondisi Suku Dayak yang memang terdesak oleh satuan kepolisian memaksa mereka untuk menabur beras kuning kala itu.

Alhasil, polisi serentak mundur setelah kejadian penaburan beras kuning tersebut. Konon, ritual menabur beras kuning memang adalah hal yang cukup sakral. Masayarakat Dayak percaya bahwa roh Putri Selong dan Raja Angking Langit telah bersemayam di dalam beras tersebut. Sebelum ritual Suku Dayak akan mencampur beras dengan minyak yang menandakan sesuatu yang jahat akan sirna atau mendapat balasannya. Itulah mengapa beras kuning ini sangat ditakuti oleh orang dayak bahkan oleh barisan polisi sekalipun.

Disarikan dari log.viva.co.id

Gambar: curiosissimo.com dan dgi-indonesia.com

Tags : Kalimantan , Suku Dayak , Beras Kuning , Ritual